FASAL 9 :



(فَصْلٌ) فِي ذِكْرِ أَمَارَاتِ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ

Fasal 9 : Penyebutan Tanda Tanda Dekatnya Hari Kiamat


 وَهِيَ كَثِيْرَةٌ، مِنْهَا عَدَمُ الْمُسَاعِدِ وَالْمُعَاوِنِ عَلَى الدِّيْنِ، وَهُوَ قَوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {يَأَتِي عَلَى النّاسِ زَمَانٌ الصّابِرُ عَلَى دِينِهِ كالقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ}. رَوَاهُ التِّرْمِذِي عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ.

Ciri kiamat itu ada sangat banyak, diantaranya adalah tidak adanya saling otlong menolong dalam agama, hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Akan tiba saatnya bagi manusia, yaitu orang yang bersabar dalam urusannya.” agama itu seperti orang yang menganut To the coal}. Diriwayatkan oleh Al-Tirmidzi dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu.


وَمِنْهَا:  {يَكُوْنُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ عُبَّادٌ جُهَّالٌ وَقُرَّاءٌ فسقة}. رَوَاهُ أَبُو نَعَيْمٍ فِي الْحِلْيَةِ وَالْحَاكِمُ فِي الْمُسْتَدْرَكِ عَنْ أَنَسٍ رَضَيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضًا.

Diantara tanda kiamat adalah : Akan ada di akhir masa nanti, para ahli ibadah yang bodoh-bodoh dan para ahli Qur'an yang fasiq-fasiq. [HR. Abu Nu’aim dalam al-Hulyah dan al-Hakim dalam al-Mustadrak dari Anas bin Malik RA]


وَمِنْهَا {لاَ تَقُومُ السّاعةُ حَتّى يَتَبَاهَى النّاسُ في المَسَاجِد}. رَوَاهُ اَلْإِمَامُ أَحْمَدُ فِي مُسْنَدِهِ وَأَبُو دَاوُدَ فِي سُنَنِهِ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ .

Diantara tanda kiamat adalah : Hari kiamat tidak akan terjadi sampai manusia saling berbangga-bangga terkait masjid-masjid. [HR. Imam Ahmad dalam Musnad; dan Abu Dawud dalam Sunan-nya dari Anas bin Malik RA]


وَمِنْهَا {قَطْيِعَةُ الرَّحِمِ، وَتَخْوِيْنُ الْأَمِينِ وَائْتِمَانُ الْخَائِنِ} رَوَاهُ الطَّبْرَانِي فِي الْأَوْسَطِ عَنْ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضًا.

Diantara tanda kiamat adalah : Terputusnya silaturrahim; pengkhianatan orang yang dapat dipercaya; dan dipercayanya orang yang berkhianat. [HR. al-Thabarani dari Anas bin Malik RA]


وَمِنْهَا { انْتِفَاخُ اْلأَهِلَّةِ، وَأَنْ يُـرَى الْهِلاَلُ لِلَّيْلَةِ، فَيُقَالُ: لِلَّيْلَتَيْنِ قَبَلاً [بفتحتين أي سِلْعَةَ مَا يَطْلُعُ] فَيُقَالُ: لِلَيْلَتَينِ}. رَوَاهُ الطَّبْرَانِي عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ.

Diantara tanda kiamat adalah : Di antara (tanda-tanda) dekatnya hari kiamat adalah mengembangnya atau naiknya bulan dan bulan tsabit dilihat pada suatu waktu dan tidak terlihat (pada waktu yang lain). Dikatakan: “selama dua malam”.


وَمِنْهَا { يَذْهَبُ الصَّالحُونَ الأوَّلُ فالأولُ، وتَبْقَى حُثَالَةٌ كحُثَالَةِ الشِّعِيرِ أوْ التَّمْرِ}. رَوَاهُ الْإِمَامُ أَحْمَدُ وَالْبُخَارِيُّ.

Diantara tanda kiamat adalah : Habisnya orang-orang shalih pada generasi awal; dan yang tersisa adalah ampasnya saja; seperti ampas gandum dan kurma. [HR. Imam Ahmad dan Bukhari]


وَمِنْهَا { لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَكُوْنَ الزُّهْدُ رِوَايةً ، وَالوَرَعُ تَصَنُّعًا }. رَوَاهُ أَبُو نُعَيْمٍ فيِ الْحِلْيَةِ.

Diantara tanda kiamat adalah : Hari kiamat tidak akan terjadi sampai zuhud hanya menjadi informasi; dan sikap wira'i hanya dibuat-buat. [HR. Abu Nu’aim dalam al-Hulyah]


وَمِنْهَا {أَنْ يَكُونَ الْوَلَدُ غَيْظًا وَالْمَطَرُ قَيْظًا وَتَفِيْضَ اللِّئَامُ فَيْضًا}. رَوَاهُ الطَّبْرَانِي عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ.

Diantara tanda kiamat adalah : Anak menjadi sebab kemarahan; hujan menjadi sebab panas; dan para pencela menjadi menyebar-luas. [HR. al-Thabarani dari Ibnu Mas’ud RA]


وَمِنْهَا { لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَسُودَ كُلُّ قَبِيلَةِ مُنَافِقُوهَا ، وَكَانَ زَعِيمُ الْقَوْمِ أَرْذَلَهُمْ ، وَسَادَ الْقَبِيلَةَ فَاسِقُهُمْ }. رَوَاهُ الطَّبْرَانِي عَنْ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، وَالتِّرْمِذِيُّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ.

Diantara tanda kiamat adalah : Hari kiamat tidak akan terjadi sampai setiap kabilah dipimpin oleh orang-orang munafiqnya; pemimpin suatu kaum adalah orang-orang yang terburuk di kalangan mereka; dan yang memimpin suatu kabilah adalah orang-orang fasik di kalangan mereka. [HR. al-Thabarani dari Abdullah bin Mas’ud; al-Tirmidzi dari Abu Hurairah RA]


وَمِنْهَا {أَنْ تُزَخْرَفَ الْمَحَارِيبُ، وَأَنْ تُخَرَّبَ الْقُلُوبُ} رَوَاهُ الطَّبْرَانِي عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ.

Dihiasnya mihrab-mihrab dan kosongnya hati-hati. [HR. al-Thabarani dari Ibnu Mas'ud RA]


وَمِنْهَا { فُشُوُّ التِّجَارَةِ حَتَّى تُعِينَ الْمَرْأَةُ زَوْجَهَا عَلَى التِّجَارَةِ، وَقَطْعُ الأَرْحَامِ، وَفُشُوُّ الْقَلَمِ، وَظُهُورُ الشَّهَادَةِ بِالزُّورِ، وَكِتْمَانُ شَهَادَةِ الْحَقِّ‏}. رَوَاهُ الْإِمَامُ أَحْمَدُ وَالْبُخَارِيُ عَن ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ. 

Diantara tanda kiamat adalah : Merebaknya dunia perdagangan, sampai-sampai seorang istri membantu suaminya untuk berdagang; terputusnya silaturrahim; tersebarnya dunia tulis-menulis (teknologi informasi?); maraknya persaksian-persaksian palsu. [HR. Imam Ahmad dan al-Bukhari dari Ibnu Mas’ud RA]


وَفُشُوُّ التِّجَارَةِ كِنَايَةٌ عَنْ كَثْرَةِ الْكَتبَةِ وَقُبَّةِ الْعُلَمَاءِ، يَعْنِي يَكْتَفُونَ بِتَعَلُّمِ الْخَطِّ لِيُخَالِطُوا الْحَكَّامِ.

Diantara tanda kiamat adalah : Yang dimaksud tersebarnya dunia “tulis menulis” adalah banyaknya tulisan-tulisan, namun minim ulama’. Maksudnya: Masyarakat mencukupkan diri dengan mempelajari tulisan-tulisan, tanpa bergaul dengan orang-orang yang ahli hukum.


وَمِنْهَا { اَنْ يُتَّخَذَ الاَمَانَةُ مَغْنَمًا وَالزَّكَاةُ مَغْرَمًا، وَيُتَعَلَّمُ الْعِلْمُ لِغَيْرِ دِيْنٍ}. رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ عَن أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

Diantara tanda kiamat adalah : Amanat dijadikan sebagai barang jarahan; zakat dijadikan sebagai ganti rugi; dan ilmu dipelajari untuk tujuan selain agama. [HR. al-Tirmidzi dari Abu Hurairah RA]


وَمِنْهَا {إذَا أَطَاعَ الرَّجُلُ اِمْرَاَتَهُ وَعَقَّ أُمَّهُ، وَأَدْنَى صَديْقَهُ وَ أَقْصَى أَبَاهُ، وارْتَفَعَتِ الْأَصْوَاتُ في الْمَسَاجِدِ} رَوَاهُ التِّرْمِذِي عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضًا.

Diantara tanda kiamat adalah : Jika seorang suami patuh pada istrinya dan mendurhakai ibunya; dia dekat kepada temannya, namun jauh dari ayahnya; dan suara-suara menggema di masjid-masjid. [HR. al-Tirmidzi dari Abu Hurairah RA]


وَمِنْهَا {إذاَ ظَهَرَتِ القَيْنَاتُ وَالْمَعَازِفُ، وَشُرِبَتِ الْخُمُورُ، وَلَعَنَ آخِرُ هَذِهِ الأُمّةِ أَوّلَهَا} رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضًا.

Diantara tanda kiamat adalah : Ketika marak para penyanyi dan alat musik; diminumnya (dikonsumsinya) khamr-khamr; generasi akhir umat (Islam) ini melaknati generasi awalnya. [HR. al-Tirmidzi dari Abu Hurairah RA]


وَمِنْهَا {إِنَّ أَيَّامَ الدَّجَالِ سِنِينَ خَدَّاعَةً يُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيَتَكَلَّمُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الْفُوَيْسِقُ يَتَكَلَّمُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ}. رَوَاهُ الْإِمَامُ أَحْمَدُ وَالْبَزَّارُ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ.

“Sesungguhnya sebelum Dajjal muncul, ada tahun-tahun penipuan, (yaitu) didustakannya orang yang jujur; dibenarkannya orang yang dusta; dinilai berkhianatnya orang yang dapat dipercaya; dipercayanya orang yang berkhianat; pada tahun-tahun itu, Ruwaibidhah ikut berbicara”. Beliau ditanya: “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?”. Nabi SAW menjawab: “Orang bodoh yang berbicara tentang masalah publik”. [HR. Ahmad dan Bazzar dari Anas bin Malik]


وَمِنْهَا {لَا تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَرَوْا أُمُوْرًا عِظَامًا لَمْ تُحَدِّثُوْا بِهَا أَنْفُسَكُمْ، يَتَفَاقَمُ شَأْنُهَا فِي اَنْفُسِكُمْ، وَتَسْأَلُوْنَ هَلْ كَانَ نَبِيُّكُمْ ذَكَرَ لَكُمْ مِنْهَا ذِكْرًا، وَحَتَّى تَرَوْا الْجِبَالَ تَزُوْلَ عَنْ أمَاكِنِهَا } رَوَاهُ الْإِمَامُ أَحْمَدُ وَالطَّبْرَانِي عَنْ سَمْرَةَ بْنِ جَنْدَبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ.

Diantara tanda kiamat adalah : Hari kiamat tidak akan terjadi sampai kalian melihat kejadian-kejadian agung yang belum pernah kalian dengarkan ceritanya; keadaannya terasa gawat bagi diri kalian; dan kalian bertanya-tanya, apakah Nabi kalian pernah memberikan suatu peringatan terkait kejadian-kejadian itu?; dan hingga kalian melihat gunung-gunung runtuh dari tempat-tempatnya. [HR. Imam Ahmad dan al-Thabarani dari Samurah bin Jundub RA]


وَمِنْهَا {إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِروْ السَّاعَة}. رواه البخاري عن أبي هريرة رضي الله عنه.

Diantara tanda kiamat adalah : Jika suatu perkara diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah hari kiamat. [HR. Bukhari dari Abu Hurairah RA]


وَمِنْهَا {لاَ تَذْهَبُ الدُّنْيَا حَتَّى يَمُرَّ الرَّجُلُ عَلَى الْقَبْرِ، فَيَتَمَرَّغَ عَلَيْهِ وَيَقُولَ: يَالَيْتَنِي كُنْتُ مَكَانَ صَاحبِ هذَا الْقَبْرِ} رواه مسلم عن أبي هريرة أيضا.

Diantara tanda kiamat adalah : Dunia tidak akan musnah sampai seseorang melewati perkuburan, kemudian dia bolak-balik ke perkuburan dan berkata: “Seandainya saja aku adalah penghuni kuburan ini”. [HR. Muslim dari Abu Hurairah RA]


وَمِنْهَا { لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَتَسَافُدَ النَّاسُ تَفَاسُدَ الْبَهَائِمِ فِي الطُّرُقِ} رواه الطبراني عن ابن عمر رضي الله عنهما.

Diantara tanda kiamat adalah : Hari kiamat tidak akan datang sampai manusia bersetubuh di jalan-jalan layaknya persetubuhan binatang-binatang. [HR. al-Thabarani dari Ibnu Umar]


وَمِنْهَا { لاَ تَفْنَى هَذِهِ الأُمَّةُ حَتَّى يَقُوْمَ الرَّجُلُ إِلَى الْمَرْأَةِ فَيَفْتَرِشَهَا فِي الطَّرِيْقِ، فَيَكُوْنُ خِيَارُهُمْ يَوْمَئِذٍ مَنْ يَقُوْلُ: لَوْ وَارَيْنَا وَرَاءَ هَذَا الْحَائِطِ } رواه أبو يعلى عن أبي هريرة.

Diantara tanda kiamat adalah : Umat ini tidak akan musnah sampai ada laki-laki menemui wanita lalu dia menyetubuhi wanita itu di jalan. Dan orang pilihan di antara mereka saat itu adalah orang yang berkata: “Hendaknya kita berhubungan badan di belakang tembok ini”. [HR. Abu Ya'la dari Abu Hurairah RA]


وَمِنْهَا {لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تُوْجَدَ الْمَرْأَةُ نَهَارًا تُنْكَحُ اي تُجَامَعُ وَسَطَ الطَّرِيْقِ، لاَ يُنْكِرُ ذَلِكَ أَحَدٌ، فَيَكُوْنُ أَمْثَلُهُمْ يَوْمَئِذٍ اَلَّذِيْ يَقُوْلُ: لَوْ نَحَيْتَهَا عَنِ الطَّرِيْقِ قَلِيْلاً، فَذَلِكَ فِيْهِمْ مِثْلُ أَبِيْ بَكْرٍ وَ عُمَرَ فِيْكُمْ} رَوَاهُ الْحَاكِمُ أَبُو عَبْدِ اللهِ عَن أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ.

Diantara tanda kiamat adalah : Hari kiamat tidak akan terjadi sampai ada wanita di siang hari disetubuhi di tengah jalan, dan tidak ada seorang pun yang mengingkari hal itu. Orang yang paling terhormat di antara mereka saat itu adalah orang yang berkata: “Hendaknya engkau sedikit menjauh dari jalan”. Orang itu di tengah-tengah mereka layaknya Abu Bakar dan Umar di sisi kalian. [HR. al-Hakim Abu Abdillah dari Abu Hurairah RA].


وَمِنْهَا مَا رَوَى الطَّبْرَانِيُّ عَنْ أَبِي أَمَامَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ {وَحَتَّى تَمُرَّ الْمَرْأَةُ عَلَى الْقَوْمِ، فَيَقُوْمُ أَحَدُهُمْ فَيَرْفَعُ بِذَيْلِهَا كَمَا يَرْفَعُ ذَنْبَ النَّعْجَةِ، فَيَقُوْلُ بَعْضُهُمْ: أَلاَ وَارَيْتَهَا وَرَاءَ الْحَائِطِ، فَهُوَ يَوْمَئِذٍ فِيْهِمْ مِثْلُ أَبِيْ بَكْرٍ وَ عُمَرَ فِيْكُمْ}.

Diantara tanda kiamat adalah : Riwayat al-Thabarani dari Abu Umamah RA : [Hari kiamat tidak akan terjadi] sampai ada wanita berjalan di dihadapan suatu kaum, kemudian salah seorang dari mereka mengangkat rok wanita itu layaknya mengangkat ekor kambing. Lalu sebagian mereka berkata: “Sebaiknya kita menyetubuhinya di belakang tembok”. Padahal orang tersebut pada saat itu di tengah-tengah mereka layaknya Abu Bakar dan Umar RA di tengah-tengah kalian.


وَمِنْهَا {لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَتَنَاكَرَ الْقُلُوْبُ وَتَخْتَلِفَ الأَقَاوِيْلُ وَيَخْتَلِفَ الأَخَوَانِ مِنَ الأَبِ وَالأُمِّ فِي الدِّيْنِ.} رواه الديلمي عن حذيفة رضي الله عنه

Diantara tanda kiamat adalah : Hari kiamat tidak akan terjadi sampai hati-hati manusia saling bermusuhan; pendapat-pendapat saling berseberangan; dan dua bersaudara dari ayah dan ibu saling berbeda dalam agama. [HR. al-Dailami dari Hudzaifah RA]


وَمِنْهَا { لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تُتَّخَذَ الْمَسَاجِدُ قَنَاطِرَ، فَلاَ يُسْجَدُ للهَ فِيْهَا، وَحَتَّى يَبْعَثَ الْغُلاَمُ الشَّيْخَ بَرِيْدًا بَيْنَ الأَفْقَيْنِ، وَحَتَّى يَبْلُغَ التَّاجِرُ بَيْنَ الأَفْقَيْنِ فَلاَ يَجِدُ رِبْحًا} رَوَاهُ الطَّبْرَانِيُّ عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ. وَهُوَ كِنَايَةٌ عَنْ عَدَمِ الرَّغْبَةِ فِي الصَّلَاةِ، وَعَدَمُ تَوْقِيرِ الصَّغِيرِ الْكَبِيْرَ، وَعَدَمُ الْبَرَكَةِ فِي التِّجَارَةِ لِغَلَبَةِ الْكَذِبِ وَالْغَشِّ عَلَى التِّجَارِ.

Diantara tanda kiamat adalah : Hari kiamat tidak akan terjadi] sampai ada wanita berjalan di dihadapan suatu kaum, kemudian salah seorang dari mereka mengangkat rok wanita itu layaknya mengangkat ekor kambing. Lalu sebagian mereka berkata: “Sebaiknya kita menyetubuhinya di belakang tembok”. Padahal orang tersebut pada saat itu di tengah-tengah mereka layaknya Abu Bakar dan Umar RA di tengah-tengah kalian.


وَمِنْهَا { يَأْتِيْ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ هِمَّتُهُمْ بُطُوْنُهُمْ، وَشَرَفُهُمْ مَتَاعُهُمْ، وَقِبْلَتُهُمْ نِسَاؤُهُمْ، وَدِيْنُهُمْ دَرَاهِمُهُمْ وَدَنَانِيْرُهُمْ، اُوْلَئِكَ شَرُّ الْخَلِيْقِ، وَلاَ خَلاَقَ لَهُمْ عِنْدَ اللهِ. }.

Diantara tanda kiamat adalah : Akan datang kepada manusia, suatu masa di mana keinginan kuat (obsesi) mereka adalah (kebutuhan, pent.) perut; kehormatan mereka adalah harta; kiblat mereka adalah wanita; agama mereka adalah dirham dan dinar; mereka adalah seburuk-buruk makhluk, tiada bagian sedikitpun bagi mereka di sisi Allah.


وَمِنْهَا { لاَ تَذْهَبُ الأَيَّامُ وَاللَّيَالِيُّ حَتَّى يَخْلُقَ الْقُرْأَنُ فِي صُدُوْرِ اَقْوِامٍ مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ كَمَا يُخْلَقُ الثِّيَابُ، وَيَكُوْنَ مَا سِوَاهُ أَعْجَبَ لَهُمْ، وَيَكُوْنَ أَمْرُهُمْ طَمْعًا كُلَّهُ، لاَ يُخَالِطُهُ خَوْفٌ اِنْ قَصَّرَ فِي حَقِّ اللهِ تَعَالَى، مَنَّتْهُ نَفْسُهُ الأَمَانِيَّ، وَاِنْ يُجَاوِزَ إِلَى مَا نَهَى اللهُ عَنْهُ. قَالَ: اَرْجُوْ اَنْ يَتَجَاوَزَ الله عَنِّيْ }.

Diantara tanda kiamat adalah : Hari-hari dan malam-malam tidak akan berakhir sampai al-Qur'an menjadi usang (lapuk) di dada para kaum di antara umatku, seperti usangnya baju-baju. Sedangkan perkara selain al-Qur'an lebih menakjubkan bagi mereka; semua perkara mereka dilandasi sifat tamak; tanpa ada sedikitpun rasa takut ketika berbuat teledor dalam hak Allah Ta’ala; masing-masing orang ingin memenuhi impian-impiannya; jika dia melanggar larangan Allah, maka dia berkata: “Saya berharap Allah mengampuniku”.


وَمِنْهَا {يَدْرُسُ الإِسْلاَمُ كَمَا يَدْرُسُ وَشْيُ الثَّوْبَ. حَتَّى لاَيُدْرِي مَاصِيَامٌ وَلاَ صلاةٌ وَلاَ نُسُكٌ. وَلاَ صَدَقَةٌ. وَيَبْقَى طَوَائِف مِنَ النَّاسِ، الشَّيْخُ الْكَبِيرُ وَالْعَجُوزُ الكبيرة. وَ يَقُولُونَ: أَدْرَكْنَا آبَاءَنَا عَلَى هذِهِ الْكَلِمَةِ: لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ. فَنَحْنُ نَقُولُهَا} رواه ابن ماجه عن حذيفة بن اليمان رضي الله عنه.

Islam akan rusak sebagaimana rusaknya hiasan baju. Sampai-sampai tidak diketahui apa itu puasa, shalat, haji dan shadaqah. Kemudian kelompok yang tersisa di tengah-tengah manusia adalah kaum laki-laki dan wanita yang lanjut usia; mereka berkomentar: “Kami mendapati para orang tua kami menetapi kalimat ini La Ilaha Illallah, maka kami pun ikut mengucapkannya”. [HR. Ibnu Majah dari Hudzaifah bin Al-Yaman RA]


وَمِنْهَا {لاَ تَقُوْمُ السَاعَةُ حَتَّى لاَ يُقَالَ فِيْ الأَرْضِ لاَ إِلهَ إلا الله}

Diantara tanda kiamat adalah : Hari kiamat tidak akan terjadi sampai tidak lagi diucapkan di muka bumi, (kalimat) La Ilaha Illallah.


وَمِنْهَا { تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَظْهَرَ الْفُحْشُ وَالْبُخْلُ، وَيُخَوَّنَ الأَمِيْنُ وَيُؤْتَمَنَ الْخَائِنُ، وَتَهْلِكَ الْوَعُوْلُ وَتَظْهَرَ التَّحُوْتُ، قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَمَا التَّحُوْتُ وَالْوَعُوْلُ؟، قَالَ: اَلْوَعُوْلُ وُجُوْهُ النَّاسِ وَأَشْرَفُهُمْ، وَالتَّحُوْتُ الَّذِيَْن كَانُوْا تَحْتَ اَقْدَامِ النَّاسِ }.  رواه الطبراني عن أبي هريرة رضي الله عنه.

Diantara tanda kiamat adalah : Hari kiamat tidak akan terjadi sampai marak perbuatan keji dan bakhil; dianggap berkhiatnya orang yang dapat dipercaya dan diberi amanatnya orang yang khianat; akan rusak para wa'ul dan akan marak para tahut". Para Shahabat RA bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud tahut dan wa’ul?” Nabi SAW menjawab: “Wa’ul adalah orang-orang yang terkemuka dan mulya di masyarakat (yakni, masyarakat kelas atas, pent.); sedangkan tahut adalah orang-orang yang berada di bawah “telapak kaki” manusia (yakni, masyarakat kelas bawah, pent.). [HR. al-Thabarani dari Abu Hurairah RA]


وَمِنْهَا { لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَخْرُجَ سَبْعُوْنَ كَذَّابًا، قُلْتُ: وَمَا اَيَتُهُمْ؟ قَالَ: يَأْتُوْنَكُمْ بِسُنَّةٍ لَمْ تَكُوْنُوْا عَلَيْهَا، يُغَيِّرُوْنَ بِهَا سُنَّتَكُمْ، فَإِذَا رَأَيْتُمُوْهُمْ فَاجْتَنِبُوْهُمْ.}. رواه البخاري عن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنها.

Diantara tanda kiamat adalah : Hari kiamat tidak akan terjadi sampai muncul 70 pendusta. Saya bertanya: “Apakah tanda-tanda mereka?”. Nabi SAW menjawab: “Mereka datang kepada kalian dengan membawa sunnah (Hadits maupun kebiasaan, pent.) yang kalian belum pernah menetapinya; mereka merubah sunnah kalian dengan sunnah tersebut. Apabila kalian melihat mereka, maka jauhilah mereka. [HR. Bukhari dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash RA]


وَمِنْهَا { إِذَا ظَهَرَ الْقَوْلُ، وَخُزِنَ الْعَمَلُ، وَائْتَلَفَتِ الأَلْسُنُ، وَاخْتَلَفَتِ الْقُلُوْبُ، وَقَطَعَ كُلُّ ذِيْ رَحْمٍ رَحِمَهُ، فَعِنْدَ ذَلِكَ لَعَنَهُمُ اللهُ وَأَصَمَّهُمْ وَاَعْمَى اَبْصَارَهُمْ” }. رواه الإمام أحمد وعبد بن حميد عن سلمان الفارسي رضي الله عنه.

Ketika banyak bertebaran perkataan; digudangkan (ditiadakan, pent.) perbuatan; lisan-lisan bersatu, tapi hati berseteru; setiap kerabat memutus tali silaturrahimnya; maka ketika itu, Allah melaknati mereka, membuat mereka tuli dan membutakan penglihatan mereka. [HR. Imam Ahmad dan Abdullah bin Humaid dari Salman al-Farisi RA]


وَمِنْهَا { إِذَا النَّاسُ اَظْهَرُوا الْعِلْمَ، وَضَيَّعُوْا الْعَمَلَ، وَتَحَابُّوْا بِالأَلْسُنِ، وَتَبَاغَضُوْا بِالْقُلُوْبِ، وَتَقَاطَعُوْا فِي الأَرْحَامِ، لَعَنَهُمُ الله عِنْدَ ذلِكَ، فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى اَبْصَارَهُمْ.”}. رواه ابن أبي الدنيا عن الحسن رضي الله عنه

Diantara tanda kiamat adalah : Ketika manusia menampakkan ilmu, namun menyia-nyiakan amal; saling mengasihi lewat lisan saja, tetapi hatinya saling benci; mereka memutus tali silaturrahim; maka Allah akan melaknati mereka pada saat itu. Kemudian membuat mereka tuli dan membutakan penglihatan mereka. [HR. Ibnu Abi Dunya dari al-Hasan RA]


قَالَ اَلْبَيْهَقِي وَغَيْرُهُمْ رَحِمَهُمُ اللَّهُ تَعَالَى : اَلْإِمَارَاتُ مِنْهَا صِغَارٌ ، وَقَدْ مَضَى أَكْثَرُهَا، . وَمِنْهَا كِبَارٌ سَتَأْتِي.

Diantara tanda kiamat adalah : Imam al-Baihaqi Berkata dan ulama’ lainnya, bahwa tanda-tanda tersebut di atas adalah tandatanda kecil atas akan munculnya kiamat, sedangkan tanda-tanda yang besar adalah sebagai berikut.


وَلْنَخْتِمِ الْأَحَادِيْثَ الْمَذْكُوْرَاتِ بِمَا رَوَاهُ مُسْلِمٌ فِي صَحِيْحِهِ

Kami akan menutup hadits-hadits di atas dengan hadits riwayat dari Muslim dalam kitab “Shahihnya” 


عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أسيد الغفاري رضي الله عنه قال: {اطّلَعَ النّبِيّ صلى الله عليه وسلم عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ. فَقَالَ: “مَا تَذَاكَرُونَ؟”، قَالُوا: نَذْكُرُ السّاعَةَ. قَالَ: “إِنّهَا لَنْ تَقُومَ حَتّىَ تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ”. فَذَكَرَ الدّخَانَ، وَالدّجّالَ، وَالدّابّةَ، وَطُلُوعَ الشّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا، وَنُزُولَ عِيسَىَ ابْنِ مَرْيَمَ صلى الله عليه وسلم، وَيَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ، وَثَلاَثَةَ خُسُوفٍ: خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ، وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ، وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ. وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ، تَطْرُدُ النّاسَ إِلَىَ مَحْشَرِهِمْ}.

dari Khudzaifah ibnu Usaid al-Ghifari r.a. berikut ini Nabi s.a.w. muncul ketika kami sedang berdiskusi. beliau bersabda : apa yang kalian diskusikan ?, mereka menjawab, ‘kami sedang mendiskusikan kiamat’, lalu beliau bersabda : kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian melihat sepuluh tanda-tandanya. Yaitu keluarnya kabut besar, dajal, dabbah, matahari terbit dari barat, munculnya Isa bin Maryam, terjadi tiga gerhana, gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab, serta munculnya api Yaman yang menggiring manusia ke Padang Mahsyar. (HR. Muslim)


أَمَّا الدُّخَّانُ فَقَدْ ذَكَرَ اَلْعَلَّامَةُ اَلْخَازِنُ فِي تَفْسِيرِهِ فَقَالَ : قَالَ حُذَيْفَةُ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ مَا الدُّخَّانُ ؟ فَتَلَا هَذِهِ اَلْآيَةِ : { يَوْمٌ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَّانٍ مُبَيَّنٍ } ، يَمْلَأُ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ ، يَمْكُثَ أَرْبَعِينَ يَوْمًا وَلَيْلَةً. أَمَّا اَلْمُؤْمِنُ فَيُصِيبُهُ مِنْهُ كَهَيْئَةِ الزُّكَامِ ، وَأَمَّا اَلْكَافِرُ فَهُوَ كَالسَّكْرَانِ، يَخْرُجَ مِنْ مَنْخَرَيْهِ وَأُذُنَيْهِ وَدُبُرِهِ.

Mengenai masalah “dukhan”, al-Alamah alKhazin telah menjelaskan dalam tafsirnya Riwayat dari Khudzaifah r.a. ia berkata, “ya Rasulullah apakah “dukhan” itu ?, Rasul menjawab: “pada hari ketika langit membawa kabut yang nyata. (QS. Al-Dukhan :10) kabut tesebut akan memenuhi bumi dari barat sampai timur selama 40 hari 40 malam, orang yang beriman akan menderita semacam asma, sedangkan orang kafir seperti orang mabuk. Kabut tersebut akan keluar dari lubang hidung, telinga, dan dubur mereka.”


وَأَمَّا الدَّجَّالُ فَفِي صَحِيحِ مُسْلِمٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُ قَالَ : {مَا بَيْنَ خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ اَلسَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ } أَكْبَرُ فِتْنَةٍ.

Sedangkan “Dajjal” sebagaimana dalam riwayat Muslim dari Hisyam bin Urwah ia berkata : : Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda : rentang waktu antara penciptaan Adam dan hari kiamat, tidak ada makhluk yang lebih besar dari Dajjal. Makna Dajjal adalah tukang fitnah. (HR. Muslim)


وَفِي صَحِيحِ الْبُخَارِي عَنِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا : أَنَّ اَلنَّبِيَّ صَلَّى اَللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ الدَّجَّالَ ، فَقَالَ : {أَنَّهُ أَعْوَرُ الْعَيْنِ الْيُمْنَى ، كَانَ عَيْنُهُ عِنَبَةً طَافِيَةً} .

Didalam kitab shahih Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Umar r.a. sebagai berikut : : Nabi s.a.w. menuturkan tentang Dajjal, bahwa dia juling matanya sebelah kanan, mirip seperti buah anggur yang menonjol dari dompolnya. (HR. Bukhari)


وَفِيهِمَا عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اَللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : { مَا مِنْ نَبِيِّ إِلَّا وَقَدْ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ اَلْأَعْوَرَ الْكَذَّابَ . إِلَّا إِنَّهُ أَعْوَرُ، وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ، مَكْتُوب بَيْنَ عَيْنَيْهِ كَافِرٌ }.

Dan didalam kitab shahih bukhori dan shahih muslim terdapat hadis dari anis RA beliau berkata : Nabi s.a.w. bersabda : tidak ada seorang nabipun kecuali telah memperingatkan umatnya tentang “si juling yang pembohong.” Ingatlah sesungguhnya ia adalah juling, pada dahinya tertulis lafadz “kafir.” (HR. Bukhari)


وَرَوَى اَلْبَغَوِي رَحِمَهُ اَللَّهُ تَعَالَى بِسَنَدِهِ عَنْ أَسْمَاءٍ بِنْتِ يَزِيدَ اَلْأَنْصَارِيَّةِ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا : { أَنَّ مِنْ أَكْبَرِ فِتْنَتِهِ أَنَّهُ يَأْتِي الْأَعْرَابِيَّ فَيَقُولُ : أَرَيْتَ إِنْ أَحْيَيْتُ إِبِلَكَ ، أَلَسْتُ تَعْلَمُ أَنِّي رَبُّكَ ؟ ، فَيَقُولُ : بَلَى ، فَيَتَمَثَّلُ لَهُ اَلشَّيْطَانُ نَحْوَ إِبِلِهِ كَأَحْسَنِ مَا تَكُونُ ضُرُوعًا وَأَعْظَمِهِ أَسْنِمَةً . وَيَأْتِي الرَّجُلَ قَدْ مَاتَ أَخُوهُ وَمَاتَ أَبُوهُ، فَيَقُولُ : أَرَأَيْتَ إِنْ أَحْيَيْتُ أَخَاكَ وَأَبَاكَ ، أَلَسْتُ تَعْلَمُ أَنِّي رَبُّكَ ؟ فَيَقُولُ : بَلَى ، فَيَتَمَثَّلُ لَهُ اَلشَّيْطَانُ نَحْوَ أَخِيهِ وَأَبِيهِ }.

Al-Baghawi meriwayatkan dari Asma’ binti Yazid, bahwa : fitnah dajjal yang paling besar adalah ketika ia mendatangi seorang badui, lantas berkata : “bagaimana jika aku hidupkan untamu yang mati ?, Baduwi menjawab, “boleh,” lalu ada syetan yang menyamar menjadi unta yang gemuk dan besar kantong susunya. Dajjal juga mendatangi orang yang keluarganya telah meninggal dunia. Lalu berkata, “bagaimana kalau keluargamu aku hidupkan kembali ?”, dan tidakkah aku ini tuhanmu ?”. orang tersebut menjawab, “boleh”. Lalu datanglah Syetan menyerupai saudara dan ayahnya yang meninggal dunia.


وَعَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُ قَالَ : { مَا سَأَلَ أَحَدٌ رَسُولَ اَللَّهِ صَلَّى اَللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الدَّجَّالِ مَا سَأَلَتُهُ ، وَأَنَّهُ قَالَ لِي : مَا يَضُرُّكَ ؟ قُلْتُ إِنَّهُمْ يَقُولُونَ : إِنَّ مَعَهُ جَبَلَ خُبْزِ وَنَهْرَ مَاءٍ . قَالَ هُوَ أَهْوَنُ عَلَى اَللَّهِ مِنْ ذَلِكَ }.

Diriwayatkan dari Mughirah bin Syu’bah ia berkata : “tidak ada seorangpun yang bertanya kepada Raulullah s.a.w. tentang dajjal sebagaimana yang aku tanyakan. Sabda Rasul : “ia tidak akan menimpakan madlarat padamu.” Aku bertanya, “ sungguh banyak orang mengatakan bahwa dajjal akan membawa segunung roti dan air.” Lalu Nabi bersabda : “itu lebih mudah bagi Allah dari yang ia lakukan


وَرَوَى التِّرْمِذِيُّ عَن أَبِي بَكْرِ الصِّدِيقِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: حَدَثَّنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {الدّجّالُ يخرُجُ بِأَرْضٍ المَشْرِقِ، يُقَالُ لهَا خُراسَانَ، يتْبَعُهُ أَقْوَامٌ كأَنَّ وُجُوهَهُمْ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقةُ}.

Al-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Bakar as-Shidiq sebagai berikut : Rasulullah s.a.w. telah memberitahu kami tentang dajjal, ia muncul dari kawasan timur bernama Khurasan diikuti oleh kaum yang dahinya lebar. (HR. Tirmidzi)


وَعَنْ أَنَسْ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اَللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : {يَتْبَعَ الدَّجَّالَ ، مِنْ يَهُودِ أَصْبِهَانَ سَبْعُونَ أَلْفًا ، عَلَيْهِمْ اَلطَّيَالِسَةُ}.

Anas meriwayatkan dari Rasulullah s.a.w. bahwa dajjal akan diikuti oleh 70.000 penduduk Isfahan yang memakai busana motif bergaris-garis. (HR. Muslim)


قَالَ اَلْإِمَامْ اَلنَّوَوِي رَحِمَهُ اَللَّهُ تَعَالَى : قَالَ اَلْقَاضِي عِيَاضٌ : هَذِهِ اَلْأَحَادِيثُ الَّتِي وَرَدَتْ فِي قِصَّةِ اَلدَّجَّالِ حُجَّةٌ لِمَذْهَبِ أَهْلِ الْحَقِّ فِي صِحَّةِ وُجُودِهِ ، وَأَنَّهُ شَخْصٌ بِعَيْنِهِ اِبْتَلَى اَللَّهُ بِهِ عِبَادَهُ فَأَقْدَرَهُ عَلَى أَشْيَاءَ مِنَ الْمَقْدُورَاتِ مِنْ أَحْيَاءِ الْمَيِّتِ الَّذِي يَقْتُلُهُ، وَمِنْ ظُهُورِ زُهْرَة اَلدُّنْيَا وَالْخِصْبِ مَعَهُ ، وَجْنَتُهُ وَنَارُهُ ، وَاتِّبَاعِ كُنُوزِ الْأَرْضِ لَهُ ، وَأَمْرِهِ اَلسَّمَاءَ أَنْ تُمْطِرَ فَتُمْطِر ، وَالْأَرْضَ أَنْ تَنْبُتَ فَتَنْبُتُ، فَيَقَعُ كُلُّ ذَلِكَ بِقُدْرَةِ اَللَّهِ تَعَالَى وَمَشِيئَتِهِ ، ثُمَّ يُعْجِزُهُ اَللَّهُ تَعَالَى بَعْدَ ذَلِكَ، فَلَا يَقْدِرُ عَلَى قَتْلِ ذَلِكَ الرَّجُلِ وَلَا غَيْرِهِ ، وَيُبْطِلَ أَمْرَهُ ، وَيَقْتُلُهُ عِيسَى بْنِ مَرْيَمَ عَلَيْهِ اَلسَّلَامُ ، ويُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ، هَذَا مَذْهَبُ أَهْلِ اَلسُّنَّةِ وَجَمِيعِ الْمُحْدِثِينَ وَالْفُقَهَاءِ ، خِلَافًا لَمِنْ أَنْكَرَهُ وَأَبْطَلَ أَمْرَهُ مِنَ الْخَوَارِجِ وَالْجَهْمِيَّةِ وَبَعْضِ الْمُعْتَزِلَةِ.

Imam Nawawi menukil pendapat Qadhi Iyadh bahwa : Hadits-hadits di atas yang menjelaskan tentang Dajjal adalah argumentasi bagi Madzhab yang benar tentang keberadaan dajjal. Ia adalah makhluk yang dengannya Allah menguji para hambanya. Allah memberikan kekuatan padanya untuk bisa menghidupkan orang yang mati. Ia mampu mendatangkan kemewahan dunia, ia mampu menyuruh langit untuk turun hujan Risalah Ahlussunah Wal Jama’ah 65 dan menyuruh bumi menumbuhkan tanaman. Dan semua itu sebenarnya adalah takdir Allah. Kemudian setelah itu Allah melemahkannya, tetapi tidak ada satu orangpun yang mampu membunuhnya kecuali Isa bin Maryam, kemudian Allah menyelamatkan orang-orang yang beriman. Demikian inilah Madzhabnya kelompok Ahlussunah wal Jama’ah, para ahli hadits dan madzhabnya para ulama ahli fiqh. Berbeda dengan kelompok Khawarij, Jahmiyah dan Sebagian Mu’tazilah.


وَأَمَّا اَلدَّابَّةُ فَقَدْ ذَكَرَ اَلْعَلَّامَةُ اَلْخَازِنُ فِي تَفْسِيرِهِ بِإِسْنَادِ الثَّعْلَبِي عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُ ، ذَكَرَ رَسُولُ اَللَّهِ صَلَّى اَللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَلدَّابَّةَ ، قُلْتُ: يَا رَسُولُ اَللَّهِ ، مِنْ أَيْنَ تَخْرُجُ ؟ { قَالَ : مِنْ أَعْظَمِ الْمَسَاجِدِ حُرْمَةً عَلَى اَللَّهِ، فَبَيْنَمَا عِيسَى يَطُوفُ بِالْبَيْتِ وَمَعَهُ الْمُسْلِمُونَ ، إِذْ تَضْطَرِبُ الْأَرْضُ، وَيَنْشَقُّ الصَّفَا مِمَّا يَلِي الْمَسْعَى ، وَتَخْرُجُ الدَّابَّةُ مِنَ الصَّفَا ، أَوَّلُ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا رَأْسُهَا مُلَمَّعَةً ذاتَ وبَرٍ ورِيشٍ، لَمْ يُدْرِكْهَا طَالِبٌ ، وَلَنْ يَفُوتَهَا هَارِبٌ ، تَسِمُ النَّاسَ مُؤْمِنًا وَكَافِرًا، أَمَّا الْمُؤْمِنُ فَتَتْرُكُ وَجْهُهُ كَأَنَّهُ كَوْكَبٌ دُرِّيٌ ، وَتَكْتُبَ بَيْنَ عَيْنَيْهِ مُؤْمِن ، وَأَمَّا ألكَافِرُ فَتَنْكُتُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ، وَتَكْتُبَ بَيْنَ عَيْنَيْهِ: كَافِر}.

Adapun hewan “Dabbah”, maka telah meriwayatkan al-Khazin dari Tsa’labah dari Khudzaifah bin al-Yaman. Sebagai berikut : “Rasulullah telah menyebutkan masalah keluarnya “Dabbah” di akhir zaman nanti. Aku bertanya, ‘dari manakah keluarnya ?, Rasul s.a.w. menjawab, “dari masjid yang paling besar. Lantas ketika Isa sedang thawaf di Ka’bah bersama kaum muslimin, terjadilah gempa dan bukit Shafa tergeser dari tempat Sa’i. dari bukit itu kemudian keluar hewan dengan kepala mengkilat dan berbulu halus. Binatang itu tidak bisa dikejar oleh siapapun saking cepatnya. Dia akan meracuni semua orang baik mukmin maupun kafir. Orang mukmin yang mati terkena racun tersebut akan tertulis di wajahnya lafadz “Mukmin” sementara yang kafir akan tertulis “Kafir.


وَعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُ قَالَ : { تَخْرُجُ الدَّابَّةُ مِنْ شُعْبِ جِيَادٍ، فَيُمَسُّ رَأْسُهَا السَّحَابَ، وَرِجْلَاهَا فِي اَلْأَرْضِ } .

Dari Abdullah bin umar RA berliau berkata : Dabbah akan keluar dari lereng gunung, kepalanya menyentuh awan, dan kakinya menginjak tanah


وَأَمَّا طُلُوعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا فَفِي كِتَابِ بَدْءِ اَلْخَلْقِ مِنْ صَحِيحِ الْبُخَارِي عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اَللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ غَرَبَتِ الشَّمْسُ :  {تَدْرِي أَيْنَ تَذْهَبُ؟ قُلْتُ: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: فَإِنَّهَا تَذْهَبُ 

 Adapun terbutnya matahari dari barat maka didalam kitab “bad’il kholqi” terdapat Riwayat dari kitab shahih bukhari dari abi dzar RA ia berkata : nabi berkata kepada ku saat matahari terbenam: tahukah kamu kemana matahari pergi ?, Aku menjawab, “Allah dan Rasulnya lebih tahu. Nabi menjawab, “Sesungguhnya matahari pergi untuk bersujud di bawah Arsy, guna meminta izin kepada Allah untuk kembali terbit, maka Allah mengijinkan. Sampai akhirnya matahari pergi untuk bersujud dan tidak diterima sujudnya, dan ditolak ijinnya untuk terbit kembali. Lalu Allah berfirman, “Kembalilah ke tempat di mana kamu datang !, Akhirnya mataharipun terbit dari barat. Dan itulah yang dimaksudkan oleh Surat Yasin ayat 38 : dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.


قَالَ فِي فَتْحِ الْبَارِي : يَحْتَمِلُ أَنْ يَكُونَ الْمُرَادُ بِالسُّجُودِ سُجُودُ مَنْ هُوَ مُوَكَّلٌ بِهَا مِنَ الْمَلَائِكَةِ، أَوْ تَسْجُدُ بِصُورَةِ الْحَالِ ، فَيَكُونُ عِبَارَةً عَنِ الزِّيَادَةِ فِي الِانْقِيَادِ وَالْخُضُوعِ فِي ذَلِكَ الْحِينِ. 

Imam Ibnu Hajar Al-Asqolani berkata di dalam kitab “Fath al-Bari” : “yang dimaksud dengan sujud adalah sujudnya malaikat yang mewakili matahari, atau mungkin juga suhud dengan isyarah.”


وَقَالَ النَّوَوِيُّ رَحِمَهُ اَللَّهُ تَعَالَى : وَأَمَّا سُجُودُ الشَّمْسِ فَهُوَ تَمْيِيزٌ وَإِدْرَاكٌ يَخْلُقُهُ اَللَّهُ تَعَالَى فِيهَا . وَاَللَّهُ أَعْلَمَ.

Al-Nawawi berkata : “sujudnya matahari adalah kondisi khusus yang diciptakan oleh Allah s.w.t. untuk benda-benda langit.”



وَأَمَّا نُزُولُ عِيسَى عَلَيْهِ اَلسَّلَامُ وَخُرُوجُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ فَفِي صَحِيحِ مُسْلِمٍ عَنِ النَّوَّاسِ بنِ سَمْعَانَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُ قَالَ :{ذَكَرَ رَسُولُ اللّهِ صلى الله عليه وسلم الدّجّالَ ذَاتَ غَدَاةٍ، فَخَفّضَ فِيهِ وَرَفّعَ حَتّىَ ظَنَنّاهُ فِي طَائِفَةِ النّخْلِ. فَلَمّا رُحْنَا إِلَيْهِ عَرَفَ ذَلِكَ فِينَا، فَقَالَ: مَا شَأْنُكُمْ؟، قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللّهِ ذَكَرْتَ الدّجّالَ غَداةٍ، فَخَفّضْتَ فِيهِ وَرَفّعْتَ حَتّىَ ظَنَنّاهُ فِي طَائِفَةِ النّخْلِ، فَقَالَ: غَيْرُ الدّجّالِ أَخْوَفُنِي عَلَيْكُمْ، إِنْ يَخْرُجْ، وَأَنَا فِيكُمْ، فَأَنَا حَجِيجُهُ دُونَكُمْ، وَإِنّ يَخْرُجْ، وَلَسْتُ فِيكُمْ، فَامْرُؤٌ حَجِيجُ نَفْسِه ِ، وَاللّهُ خَلِيفَتِي عَلَىَ كُلّ مُسْلِمٍ.

Adapun turunnya Isa bin Maryam dan keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, Imam Muslim telah meriwayatkan dari Nuwas bin Sam’an r.a. ia berkata, Pada suatu pagi, Rasulullah s.a.w. menceritakan perihal Dajjal. Sesekali beliau menyebut sebagai sesuatu yang hina, namun juga harus diwaspadai. Dan kami mengira makhluk tersebut berada di antara kumpulan orang di kebun kurma. Dan Ketika kami pergi ke kebun kurma kami bisa melihatnya. Rasulullah ketika itu bertanya, “Ada apa dengan kalian ?”, Kami menjawab : “Ya Rasul, pada suatu pagi engkau menyebut perihal Dajjal, sesekali engkau menganggapnya sebagai sesuatu yang hina, namun terkadang engkau menganggapnya sebagai yang harus diwaspadai. Rasulullah menjawab, “Aku tidak terlalu menghawatirkan munculnya Dajjal ketika aku masih berada di tengah-tengah kalian, karena aku yang akan menjadi juru debat kalian. Tetapi ketika ia muncul, sedang aku tidak lagi berada di tengah-tengah kalian, maka setiap orang harus menyelamatkan dirinya masingmasing. Dan setiap orang mukmin bisa menjadikan Allah sebagai tamengnya.


إِنّهُ شَابّ قَطَطٌ، عَيْنُهُ عنبة طَافِئَةٌ، كَأَنّي أُشَبّهُهُ بِعَبْدِ الْعُزّىَ بْنِ قَطَنٍ، فَمَنْ أَدْرَكَهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ الْكَهْفِ، إِنّهُ خَارِجٌ خَلّةً بَيْنَ الشّامِ وَالْعِرَاقِ، فَعَاثَ يَمِيناً وَعَاثَ شِمَالاً. يَا عِبَادَ اللّهِ فَاثْبُتُوا، قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللّهِ وَمَا لَبْثُهُ فِي الأَرْضِ؟ قَالَ: أَرْبَعُونَ يَوْماً. يَوْمٌ كَسَنَةٍ، وَيَوْمٌ كَشَهْرٍ، وَيَوْمٌ كَجُمُعَةٍ. وَسَائِرُ أَيّامِهِ كَأَيّامِكُمْ،

Sesungguhnya Dajjal itu seorang pemuda berambut keriting dan matanya menonjol seperti buah anggur yang keluar dari dompolnya seperti Abdul Uzza bin Qathan. Barang siapa yang menjumpainya bacalah surat al-Kahfi. Dajjal akan muncul dari daerah antara Syam dan Iraq, dia akan membuat kerusakan dari semua arah kanan dan kirinya. Teguhlah wahai hamba Allah. Kami bertanya, “Ya Rasulullah berapa lama Dajjal  akan tinggal di bumi ?” Rasul menjawab : “Selama 40 hari. Di mana sehari sama dengan setahun, sehari sama dengan sebulan, sehari sama dengan seminggu, dan berikutnya sama dengan hari-hari biasa.” Kami kembali bertanya, “Ya Rasul apakah sehari yang bagai setahun itu kita cukup shalat satu hari saja ?,” Rasul menjawab, “Tidak, hendaklah kalian mengira-ngira sendiri.”


قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللّهِ فَذَلِكَ الْيَوْمُ الّذِي كَسَنَةٍ، أَتَكْفِينَا فِيهِ صَلاَةُ يَوْمٍ؟ قَالَ: لاَ، اقْدُرُوا لَهُ قَدْرَهُ، قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللّهِ وَمَا إِسْرَاعُهُ فِي الأَرْضِ؟ قَالَ: كَالْغَيْثِ اسْتَدْبَرَتْهُ الرّيحُ، فَيَأْتِي عَلَىَ الْقَوْمِ فَيَدْعُوهُمْ، فَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَجِيبُونَ لَهُ، فَيَأْمُرُ السّمَاءَ فَتُمْطِرُ، وَالأَرْضَ فَتُنْبِتُ، فَتَرُوحُ عَلَيْهِمْ سَارِحَتُهُمْ، أَطْوَلَ مَا كَانَتْ ذُراً، وَأَسْبَغَهُ ضُرُوعاً، وَأَمَدّهُ خَوَاصِرَ،

Kami bertanya lagi, “Ya Rasul bagaiman gambaran kecepatannya ?.” Rasulullah menjawab, “Seperti air hujan yang diikuti tiupan angin, dia akan mendatangi setiap orang dan mengajaknya untuk mengikutinya, lalu dia akan menurunkan hujan, dan memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tanaman, dan semua itu terwujud. Dan Hewan-hewan ternak Menjadi gemuk. 


ثُمّ يَأْتِي الْقَوْمَ، فَيَدْعُوهُمْ فَيَرُدّونَ عَلَيْهِ قَوْلَهُ، فَيَنْصَرِفُ عَنْهُمْ، فَيُصْبِحُونَ مُمْحِلِينَ لَيْسَ بِأَيْدِيهِمْ شَيْءٌ مِنْ أَمْوَالِهِمْ، وَيَمُرّ بِالْخَرِبَةِ فَيَقُولُ لَهَا: أَخْرِجِي كُنُوزَكِ. فَتَتْبَعُهُ كُنُوزُهَا كَيَعَاسِيبِ النّحْلِ،

Dajjal juga mendatangi orang-orang yang akhirnya tidak mau mengikutinya, akhirnya mereka mengalami paceklik dan jatuh miskin. Kemudian Dajjal berjalan melewati reruntuhan bangunan sambil berkata, “Keluarkan harta simpananmu.” Maka keluarlah banyak kekayaan yang semuanya mengikuti Dajjal seperti segerombolan lebah.


ثُمّ يَدْعُو رَجُلاً مُمْتَلِئاً شَبَاباً، فَيَضْرِبُهُ بِالسّيْفِ فَيَقْطَعُهُ جَزِلَتَيْنِ رَمْيَةَ الْغَرَضِ، ثُمّ يَدْعُوهُ فَيُقْبِلُ وَيَتَهَلّلُ وَجْهُهُ ويَضْحَكُ، فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللّهُ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ عليه السلام، فَيَنْزِلُ عِنْدَ الْمَنَارَةِ الْبَيْضَاءِ شَرْقِيّ دِمَشْقَ. بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ. وَاضِعاً كَفّيْهِ عَلَىَ أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِن، إِذَا طَأْطَأَ رَأْسَهُ قَطرَ، وَإِذَا رَفَعَهُ تَحَدّرَ مِنْهُ جُمَانٌ كَاللّؤْلُؤِ، فَلاَ يَحِلّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفَسِهِ إِلاّ مَاتَ، وَنَفَسُهُ يَنْتَهِي حَيْثُ يَنْتَهِي طَرْفُهُ، فَيَطْلُبُهُ حَتّىَ يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدَ، فَيَقْتُلُهُ،

Lalu Dajjal akan memanggil seorang pemuda untuk dia penggal menjadi dua bagian, lalu dia hidupkan kembali. Lalu pada saat itu allah mengutus Isa al-Masih a.s. dari arah Menara Putih Damaskus, ia memakai baju rangkap dua yang berbau wangi Za’faran. Ia meletakkan kedua tangannya di atas sayap Malaikat, jika ia merunduk atau mengangkat kepala, maka meneteslah keringat yang bagai mutiara. Ia akan membunuh setiap orang kafir. Ia terus berjalan mencari Dajjal, dan sampai akhirnya ia menemukannya di pintu gunung Ludd dan dibunuhlah Dajjal di tempat tersebut. 


ثُمّ يَأْتِي عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ إلى قَوْمٍ قَدْ عَصَمَهُمُ اللّهُ مِنْهُ، فَيَمْسَحُ عَنْ وُجُوهِهِمْ وَيُحَدّثُهُمْ بِدَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنّةِ، فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ أَوْحَىَ اللّهُ إِلَىَ عِيسَىَ عليه السلام: إِنّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَاداً لِي، لاَ يَدَانِ لأَحَدٍ بِقِتالِهِمْ، فَحَرّزْ عِبَادِي إِلَىَ الطّورِ.

Kemudian Setelah itu Isa menghampiri suatu kaum yang dilindungi dari fitnah Dajjal, Isa mengusap wajah mereka dan memberitahukan tentang derajat mereka di surga. Lalu Allah memberikan wahyu kepada Isa, “sesungguhnya aku akan mendatangkan hambanku yang tidak bisa dibunuh oleh siapapun, maka ajaklah para sahabatmu naik ke bukit Tursina.”


وَيَبْعَثُ اللَّهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مِنْ كُلّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ. فَيَمُرّ أَوَائِلُهُمْ عَلَىَ بُحَيْرَةِ طَبَرِيّةَ، فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا، وَيَمُرّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ: لَقَدْ كَانَ بِهَا مَرّةً مَاءٌ، وَيُحْصَرُ نَبِيّ اللّهِ عِيسَى عليه السلام وَأَصْحَابُهُ حَتّىَ يَكُونَ رَأْسُ الثّوْرِ لأَحَدِهِمْ خَيْراً مِنْ مِائَةٍ دِينَارٍ لأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ، فَيَرْغَبُ نَبِيّ اللّهِ عِيسَىَ وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللّهُ عَلَيْهِمُ النّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ، فَيُصْبِحُونَ فَرْسَىَ كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ،

Setelah demikian muncullah Ya’juj Ma’juj dari dataran tinggi, ketika rombongan melewati lautan, maka mereka meminum semua air laut, lalu Nabi Isa dan para sahabatnya terkepung, dan saat itu satu kepala sapi lebih berharga daripada 100 dinar. Lalu Isa dan para pengikutnya berdoa agar Allah mengirim ulat ke tubuh Ya’juj Ma’juj agar mereka mati.


ثُمّ يَهْبِطُ نَبِيُّ اللّهِ عِيسَىَ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَأَصْحَابُهُ إِلَى اْلأَرْضِ، فَلاَ يَجِدُونَ فِي الْأَرْضِ مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلاّ مَلأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ، فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللّهِ عِيسَىَ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللّهِ، فَيُرْسِلُ اللّهُ طَيْراً كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ، فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللّهُ

Lalu Isa dan para sahabatnya turun dari bukit Tursina dan tidak menemukan sebidang tanahpun kecuali penuh dengan bangkai Ya’juj Ma’juj. Kemudian Isa berdoa, lalu Allah mengirim burung Unta untuk mengangkat bangkai-bangkai tersebut untuk dilempar ketempat yang dikehendaki Allah.


ثُمّ يُرْسِلُ اللّهُ مَطَراً لاَ يَكُنّ مِنْهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلاَ وَبَرٍ، فَيَغْسِلُ الأَرْضَ حَتّىَ يَتْرُكَهَا كَالزّلَفَةِ، ثُمّ يُقَالُ لِلأَرْضِ: أَنْبِتِي ثَمَرَتَكِ، وَرُدّي بَرَكَتَكِ، فَيَوْمَئِذٍ تَأْكُلُ الْعِصَابَةُ مِنَ الرّمّانَةِ، وَيَسْتَظِلّونَ بِقِحْفِهَا، وَيُبَارَكُ فِي الرّسْلِ، حَتّىَ أَنّ اللّقْحَةَ مِنَ الإِبِلِ لَتَكْفِي الْفِئَامَ مِنَ النّاسِ، وَاللّقْحَةَ مِنَ الْبَقَرِ لَتَكْفِي الْقَبِيلَةَ مِنَ النّاسِ وَاللّقْحَةَ مِنَ الْغَنَمِ لَتَكْفِي الْفَخِذَ مِنَ النّاسِ،

Lalu Allah menurunkan hujan lebat untuk mencuci seluruh permukaan bumi. Allah kemudian berfirman, “Wahai bumi tumbuhkan buah-buahan dan kembalikan berkahmu.” Maka tumbuhlah buah delima yang besar-besar, susu unta yang melimpah sampai-sampai susu seekor unta bisa mencukupi segerombolan manusia, susu seekor sapi bisa mencukupi satu kabilah dan susu seekor kambing bisa mencukupi satu kampung. 


فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللّهُ رِيحاً طَيّبَةً، فَتَأْخُذُهُمْ تَحْتَ آبَاطِهِمْ، فَتَقْبِضُ رُوحَ كُلّ مُؤْمِنٍ وَكُلّ مُسْلِمٍ، وَيَبْقَىَ شِرَارُ النّاسِ، يَتَهَارَجُونَ فِيهَا تَهَارُجَ الْحُمُرِ، فَعَلَيْهِمْ تَقُومُ السّاعَةُ}.

Ketika umat manusia dalam kondisi sangat makmur yang demikian, tiba-tiba Allah mengirim aroma wangi dari bawah ketiak mereka dan setiap orang mukmin akan meninggal dunia ketika mencium bau tersebut. Setelah itu yang tersisa tinggallah orang-orang buruk yang suka mencabuli perempuan di tempat umum seperti keledai. Dan kepada mereka inilah kiamat akan digelar.” 


وَأَمَّا اَلنَّارُ اَلْخَارِجَةُ مِنَ الْيَمَنِ فَهِيَ الْحَاشِرَةُ لِلنَّاسِ كَمَا صَرَّحَ بِهِ فِي الْحَدِيثِ . قَالَ الْعُلَمَاءُ : وَأَنْوَاعُ الْحَشْرِ أَرْبَعَةٌ ، اِثْنَانِ فِي الدُّنْيَا ، أَحَدُهُمَا إِجْلَاؤُهُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ اَلْيَهُودَ مِنَ الْمَدِينَةِ إِلَى الشَّامِ، وَثَانِيهُمَا سَوقُ النَّارِ قُرْبَ السَّاعَةِ إِلَى الْمَحْشَرِ النَّاسِ وَغَيْرِهِمْ مِنْ كُلِّ حَيٍّ قَبْلَ النَّفْخَةِ الْأُولَى ، وَهَؤُلَاءِ اَلنَّاسُ أَحْيَاءُ اَلْكُفَّارِ . وَأَمَّا اَلْمُؤَمَّنُ فَيَمُوتُونَ قَبْلَ ذَلِكَ بِرِيحٍ لَيِّنَةٍ . وَاِثْنَانِ فِي اَلْآخِرَةِ ، أَحَدُهُمَا جَمْعُهُمْ إِلَى الْمَوْقِفِ بَعْدَ إِحْيَائِهِمْ ، وَالثَّانِي صَرْفُهُمْ مِنْ الْمَوْقِفِ إِلَى الْجَنَّةِ أَوْ اَلنَّارِ .

Adapun tanda kiamat berupa “Api yang keluar dari Yaman.” Menurut pendapat para ulama’ bahwa, manusia akan digiring secara massal sebanyak empat kali: dua di antaranya di dunia, yaitu ketika Rasulullah s.a.w. mengusir orang Yahudi dari Madinah ke Syam. Dan ketika api menggiring manusia dan semua makhluk hidup ke sebuah tempat menjelang datangnya kiamat. Peristiwa ini terjadi menjelang ditiupnya sangkakala yang pertama. Dan yang hidup waktu itu tinggallah orang-orang kafir. Adapun di akhirat, manusia akan digiring ke padang Mahsyar dan selanjutnya digiring ke surga atau ke neraka.